TEKS NASKAH
PARARATON
Pararaton, sebutan lainya Kitab Para Raja, Kitab Para Ratu atau juga Kitab Para Datu, puisi sejarah tentang asal-usul kerajaan Singhasari, pendahulu Majapahit, kemudian Majapahit sendiri. Pararaton dibuat pada tahun saka "Keinginginan Sifat Angin Orang" atau: 1535 atau 1613 M, 11 tahun ketika Belanda menginjakan kaki di tanah Jawa, yang konon katanya di tulis dalam bahasa Kawi -Jawa Kuno, identitas pengarang tidak diketahui, anonym, tapi ada yang menyebutkan pula bahwa tanggal entri terakhir 1481. Fokus dari isinya adalah tentang sejarah awal mitologis Ken Angrok alias Ken Arok, dikiahkan detail sebelum ia naik takhta, dengan masa hidup menurut Pararaton antara 1182-1247 M, kematian yang selisih 20 tahun dengan yang diceritakan Naskah Nagarakertagama, berita Nagarakertagama 1227 Masehi, persis sama dengan tahun kematian Jenghis Khan, Sang Penakluk, Kaisar Imperium Mongol.
Edisi Pararaton
ini merupakan hasil penelitian dan Kajian DR JLA
Brandes (Sajarawan Belanda, ahli filologi dan linguistik),
ditugaskan pemerintah Hindia Belanda untuk mempelajari budaya Asia Tenggara
khususnya Indonesia, berikut catatan mengenai karya DR JLA Brandes dengan judul
: “Pararaton (Ken Arok) dari het boek
der Koningen van
Tumapel en van
Majapahit”, Batavia-s'Hage 1897, dan
terjemahan Belanda dari teks karya Brandes tersebut.
Terjemahan dalam bahasa Indonesia diambil dari website tetangga, dan untuk
bahasa Inggris penulis masih mencari bahan.
Bagian
I
Pararaton,
Hoofdstuk I [1-5].
Brandes, p. 3-9. - Brandes, p. 45-52.
Brandes, p. 3-9. - Brandes, p. 45-52.
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Inggris
|
Bagian
I
Pararaton,
Hoofdstuk I [6-10].
Brandes, p. 9-15. - Brandes, p. 52-59
Brandes, p. 9-15. - Brandes, p. 52-59
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Inggris
|
Bagian
I
Pararaton,
Hoofdstuk I [11-15].
Brandes, p. 15-21. - Brandes, p. 59-55.
Brandes, p. 15-21. - Brandes, p. 59-55.
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Inggris
|
Bagian
II
Pararaton,
Hoofdstuk II. [15-16]
Brandes, p. 21. - Brandes, p. 72.
Brandes, p. 21. - Brandes, p. 72.
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Inggris
|
Bagian
III
Pararaton,
Hoofdstuk III .[16-17]
Brandes, p. 22-24. - Brandes, p. 73-76.
Brandes, p. 22-24. - Brandes, p. 73-76.
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Inggris
|
Bagian
IV
Pararaton,
Hoofdstuk IV [18].
Brandes, p. 24. - Brandes, p. 77.
Brandes, p. 24. - Brandes, p. 77.
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Inggris
|
Bagian
V
Pararaton,
Hoofdstuk V [18-19].
Brandes, p. 24-25. - Brandes, p. 78-80.
Brandes, p. 24-25. - Brandes, p. 78-80.
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Inggris
|
Bagian
VI
Pararaton,
Hoofdstuk VI [19-24].
Brandes, p. 25-31. - Brandes, p. 84-92.
Brandes, p. 25-31. - Brandes, p. 84-92.
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Inggris
|
Bagian
VII
Pararaton,
Hoofdstuk VII [24-25].
Brandes, p. 31-32. - Brandes, p. 123.
Brandes, p. 31-32. - Brandes, p. 123.
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Inggris
|
Bagian
VIII
Pararaton,
Hoofdstuk VIII [25-27].
Brandes, p. 32-34. - Brandes, p. 125-129.
Brandes, p. 32-34. - Brandes, p. 125-129.
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Inggris
|
Bagian
IX
Pararaton,
Hoofdstuk IX.[27-28]
Brandes, p. 34-36. - Brandes, p. 139-141.
Brandes, p. 34-36. - Brandes, p. 139-141.
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Inggris
|
Bagian
X
Pararaton,
Hoofdstuk X [28-30].
Brandes, pp. 36-38. - Brandes, pp. 157-160.
Brandes, pp. 36-38. - Brandes, pp. 157-160.
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Inggris
|
Bagian
XI
Pararaton,
Hoofdstuk XI [30].
Brandes, p. 38. - Brandes, p. 175-176
Brandes, p. 38. - Brandes, p. 175-176
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Inggris
|
Bagian
XII
Pararaton,
Hoofdstuk XII [30-31].
Brandes, p. 38-39. - Brandes, p. 177-178.
Brandes, p. 38-39. - Brandes, p. 177-178.
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Inggris
|
Bagian
XIII
Pararaton,
Hoofdstuk XIII [31].
Brandes, p. 39-40. - Brandes, p. 189-190.
Brandes, p. 39-40. - Brandes, p. 189-190.
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Inggris
|
Bagian
XIV
Pararaton,
Hoofdstuk XIV [32].
Brandes, p. 40. - Brandes, p. 197.
Brandes, p. 40. - Brandes, p. 197.
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Inggris
|
Bagian
XV
Pararaton,
Hoofdstuk XV [32].
Brandes, p. 40. - Brandes, p. 199.
Brandes, p. 40. - Brandes, p. 199.
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Inggris
|
Bagian
XVI
Pararaton,
Hoofdstuk XVI [32].
Brandes, p. 40. - Brandes, p. 199.
Brandes, p. 40. - Brandes, p. 199.
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Inggris
|
Bagian
XVII
Pararaton,
Hoofdstuk XVII [32].
Brandes, p. 40. - Brandes, p. 199.
Brandes, p. 40. - Brandes, p. 199.
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Inggris
|
Bagian
XVIII
Pararaton,
Hoofdstuk XVIII [32].
Brandes, p. 40. - Brandes, p. 200.
Brandes, p. 40. - Brandes, p. 200.
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Inggris
|
Bagian
XIX
Pararaton,
Titel.
Brandes, p. 40-41. - Brandes, p. 201
Brandes, p. 40-41. - Brandes, p. 201
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Inggris
|
Salam Damai Negeriku, Salam Sejahtera Nusantaraku
Wassalam
Penulis
wah, bagus sekali infonya. terima kasih. :D
BalasHapuswaah ini teks aslinya nih?? udah lama saya penasaran dgn keaslian kisahnya...makasih yaaa.
BalasHapusnumpang share Mas..trus kalau bisa posting dong kitab Nabi nuh.as. .karena kt mereka beliaulah bapaksegala sajarah di dunia
BalasHapusWah keren gan, Teks Asli ya, Kok bisa dapat, dimana?
BalasHapusthanks banget infonya kang.....
BalasHapusTerima kasih atas info nya ini, sungguh saya baru sadar dan sangat ingin tau sekali mengenai sejarah raja-raja yang ada di Indonesia pada dahulu kala. Ada hal yang ingin saya tanya, mungkin ada yang bisa menjelaskan secara singkat apa perbedaan antara "Pararaton" dan "Babad" ?
BalasHapusterima kasih infonya kang
BalasHapusParaton adalah buku dongeng HOAX ALIAS OMONG KOSONG BELAKA ! BUKUNYA ASLI TAPI ISINYA PALSU
BalasHapusmenikmati keindahan pesona wisata Pantai Mustika Banyuwangi yang sangat eksotik, bahkan bisa di bilang bisa bersaing dengan Pantai Pulau Merah Banyuwangi yang sudah di kenal lebih dulu, jadi apakah kalian tertarik berkunjung kesini, destinasi wisata populer di banyuwangi
BalasHapus