Rabu, 18 April 2012

RAJA KEN ANGROK MENGGUGAT

KEN ANGROK MENGGUGAT MBAH GOOGLE
Bukan Analisa Peristiwa atau Fakta Sejarah, hanya catatan Iseng
Created by Ejang Hadian Ridwan

Selayang Pandang
A.Fasilitas Terjemahan Google
Mbah Google (istilah keren untuk menyebut situs www.google.com) adalah salah satu bentuk layanan dalam dunia maya berbasiskan data, Google dikenal luas karena layanan pencarian webnya, yang mana merupakan sebuah faktor besar dari kesuksesan perusahaan ini. Pada Agustus 2007, Google merupakan mesin pencari di web yang paling sering digunakan dengan pangsa pasar sebanyak 53,6%, kemudian Yahoo! (19,9%) dan Live Search (12,9%).

Google memiliki miliaran halaman web, sehingga pengguna dapat mencari informasi yang mereka inginkan, melalui penggunaan kata kunci dan operator. Google juga telah menggunakan teknologi Pencarian Web pada layanan pencarian lainnya, termasuk, Pencarian Gambar, Google News, situs perbandingan harga Google Product Search, arsip Usenet interaktif Google Groups, Google Maps dan lainnya.
Dalam fitur layanannya terkini, situs mbah google menyediakan pencarian data web dengan fasilitas layanan: Google+, Telusuri, Gambar, Maps, Berita, Gmail, Dokumen, Kalender, Terjemahan, Lainya (Buku, Blogger, Foto dan masih banyak yang lainya).
Fasilitas Terjemahan, Terjemahan Google atau Google Terjemahan/Translate merupakan alat penerjemah ciptaan dari Mbah Google yang sangat fenomenal. Terjemahan google merupakan alat bantu translate, translator, yang paling banyak digunakan saat ini, selain karena layanan bahasanya yang super komplit juga karena performa mesin terjemahannya yang sangat prima dalam menerjemahkan setiap kata dengan berbagai sinonim kata yang dicari. Terjemahan google bukanlah produk yang 100% sempurna, layanan ini masih memiliki kekurangan utamanya dalam susunan kata.
Fasilitas terjemahan Mbah Google, penulis merasa sangat membantu sekali dalam menerjemahkan berbagai literatur dan bentuk teks lainya dalamberbagai bahasa seiring dengan kebutuhan. Hal ini pasti bukan hanya penulis yang merasa terbantu, tapi sebagian penduduk dibumi ini telah terbiasa dengan layanan yang diberikan mbah Google.
Sampai suatu ketika penulis mengalami dan menemukan penerjemahan yang penulis yakin itu berbeda dengan tujuan yang dimaksud, misalnya:
Dari bahasa Inggris ditejemahkan kedalam bahasa Indonesia :
“orang” diterjemahkan menjadi “orangutan”
Dari Bahasa Indonesia ditejemahkan kedalam bahasa Inggris:
“aku mau sih” diterjemahkan menjadi "I'm going to hell" atau;
“aku mau sih secepatnya” diterjemahkan menjadi "I'm going to hell as soon as possible”. (Woooooiiii siapa yang mahoooo!?)
B. Ken Angrok Alias Arok
Nama Angrok diberitakankan dalam kutipan terjemahan naskah Pararaton adalah sebagai berikut
"Demikian inilah kisah Ken Angrok. Asal mulanja, ia didjadikan manusia: Adalah seorang anak janda di Jiput, bertingkah laku tak baik, memutus - mutus tali kekang kesusilaan, menjadi gangguan Hyang yang bersifat gaib; pergilah ia dari Jiput, mengungsi ke daerah Bulalak."
Beberapa sumber mengatakan bahwa Angrok alias Arok adalah istilah panggilan bagi mereka yang suka berkelahi atau berperang dari pecahan A(ng)rok bahasa Jawi kuno, rok=menyerang, arok=perang, pertempuran. Harap diingat ya!!! penulis tegaskan bahwa rok bukan untuk menunjukan sejenis pakaian bawahan para wanita dalam hal ini. Sebutan ken, yang menjadi nama depan, sering diartikan sebagai sebutan atau panggilan bagi seseorang yang dipandang cakap atau rupawan, itu berlaku baik untuk para pria ataupun wanita.
keterangan : rok = narajang, arok=awor, tempuh, sumber : Têmbung Kawi Mawi Têgêsipun, Wintêr, 1928, #1506 (Bagian 1: ha-ka).
Ken Angrok adalah nama alias bagi seorang raja besar pendiri Wangsa Rajasa nama aslinya adalah Ranggah Rajasa yang setelah dinobatkan menjadi Raja Tumapel bergelar Sri Rajasa Sang Amurwabhumi, versi naskah Paraton masa hidupnya antara 1182-1147 M dan versi Naskah Negara Kertagama antara 1182-1227 M, terjadi perbedaan 20 tahun.
Nama dan kisah Ken Angrok alias Arok ini sungguh melegenda, menjadi sumber berbagai inspirasi penulisan dan penceritaan kisahnya, tidak hanya populer di masyarakat Indonesia tetapi sudah populer dan diterima oleh masyarakat manca negara. Berbagai penelitian dan penelusuran sejarah pun sampai sekarang tidak henti-hentinya dilakukan.
Dengan adanya fasilitas penerjemahan Mbah Google, secara tidak sengaja, lebih ke arah iseng-iseng, penulis menerjemahkah kata “angrok” dari bahasa Melayu ke bahasa Inggris dan Belanda dan hasil terjemahan masing-masing memberikan respon yang sama yaitu “Bhatara”.
Rasa penasaran penulis berlanjut, dan sungguh mencengangkan bahwa ada beberapa nama yang ada dalam kisah Ken Angrok dalam naskah Pararaton itu bisa diterjemahkan kedalam bahasa Inggris dan Belanda. Nama-nama itu akan dibahas dalam bagian selanjutnya dari artikel ini.
C. Ken Angrok Mengguat Mbah Google
Judul artikel yang dibawakan penulis adalah “KEN ANGROK MENGGUGAT MBAH GOOGLE” adalah maksud penulis yang ingin menyampaikan bahwa berdasarkan bukti empiris, ada beberapa data entri yang terasa aneh, dan ganjil, minimal ada pertanyaan berlanjut mengenai hal ini, seperti halnya kata “angrok” dari bahasa Melayu yang diterjemahkan oleh Mbah Google  kedalam bahasa Inggris dan Belanda menjadi “Bhatara”. Bukti lain dapat dibaca kembali seperti contoh sebelumnya diatas.
Bhatara, istilah ini sudah terasa sangat populer di masyarakat Indonesia, tetapi mengapa istilah ini menjadi milik bahasa Inggris dan Belanda menurut hasil terjemahan Mbah Google, dan mengapa pula kalau dimasukan dari bahasa Indonesia tidak berubah, angrok ini berubaha hanya jika dimasukan dari bahasa Melayu.
Istilah "menggugat" untuk judul, tidaklah diartikan sesungguhnya dimaksudkan seperti itu, tidak untuk menunjukan sebuah aksi pengajuan hukum acara pidana atau perdata, tetapi agar tulisan ini memberikan nuansa rasa ingin tahu untuk pembaca tentang letak dan proses yang mendasari alur dari artikel ini, lebih kearah ketertarikan bahasa penulisan.
Creative Commons License
MENGUAK TABIR SEJARAH NUSANTARA by Ejang Hadian Ridwan is licensed under a Creative Commons Attribution 3.0 Unported License.
Based on a work at menguaktabirsejarah.blogspot.com.
Permissions beyond the scope of this license may be available at http://menguaktabirsejarah.blogspot.com.