KEN ANGROK MENGGUGAT MBAH GOOGLE
Bukan Analisa Peristiwa atau Fakta
Sejarah, hanya catatan Iseng
Created by Ejang Hadian Ridwan
Selayang Pandang
A.Fasilitas Terjemahan Google
Mbah Google (istilah keren untuk menyebut situs
www.google.com) adalah salah satu bentuk layanan dalam dunia maya berbasiskan
data, Google dikenal luas karena layanan pencarian webnya, yang mana
merupakan sebuah faktor besar dari kesuksesan perusahaan ini. Pada Agustus
2007, Google merupakan mesin pencari di web yang paling sering digunakan dengan
pangsa pasar sebanyak 53,6%, kemudian Yahoo! (19,9%) dan Live Search (12,9%).
Google memiliki miliaran halaman web, sehingga
pengguna dapat mencari informasi yang mereka inginkan, melalui penggunaan kata
kunci dan operator. Google juga telah menggunakan teknologi Pencarian Web pada
layanan pencarian lainnya, termasuk, Pencarian Gambar, Google News, situs
perbandingan harga Google Product Search, arsip Usenet interaktif Google
Groups, Google Maps dan lainnya.
Dalam fitur layanannya terkini, situs mbah
google menyediakan pencarian data web dengan fasilitas layanan: Google+,
Telusuri, Gambar, Maps, Berita, Gmail, Dokumen, Kalender, Terjemahan, Lainya
(Buku, Blogger, Foto dan masih banyak yang lainya).
Fasilitas Terjemahan, Terjemahan Google atau
Google Terjemahan/Translate merupakan alat penerjemah ciptaan dari Mbah Google
yang sangat fenomenal. Terjemahan google merupakan alat bantu translate,
translator, yang paling banyak digunakan saat ini, selain karena layanan
bahasanya yang super komplit juga karena performa mesin terjemahannya yang
sangat prima dalam menerjemahkan setiap kata dengan berbagai sinonim kata yang
dicari. Terjemahan google bukanlah produk yang 100% sempurna, layanan ini masih
memiliki kekurangan utamanya dalam susunan kata.
Fasilitas terjemahan Mbah Google, penulis merasa
sangat membantu sekali dalam menerjemahkan berbagai literatur dan bentuk teks
lainya dalamberbagai bahasa seiring dengan kebutuhan. Hal ini pasti bukan hanya
penulis yang merasa terbantu, tapi sebagian penduduk dibumi ini telah terbiasa
dengan layanan yang diberikan mbah Google.
Sampai suatu ketika penulis mengalami dan
menemukan penerjemahan yang penulis yakin itu berbeda dengan tujuan yang
dimaksud, misalnya:
Dari bahasa Inggris ditejemahkan kedalam bahasa
Indonesia :
“orang” diterjemahkan menjadi “orangutan”
Dari Bahasa Indonesia ditejemahkan kedalam
bahasa Inggris:
“aku mau sih” diterjemahkan menjadi "I'm going to hell" atau;
“aku mau sih secepatnya” diterjemahkan menjadi "I'm going to hell as soon as possible”. (Woooooiiii siapa yang mahoooo!?)
B. Ken Angrok Alias Arok
Nama Angrok diberitakankan dalam
kutipan terjemahan naskah Pararaton adalah sebagai berikut
"Demikian inilah kisah Ken Angrok. Asal mulanja, ia didjadikan manusia:
Adalah seorang anak janda di Jiput, bertingkah laku tak baik, memutus - mutus
tali kekang kesusilaan, menjadi gangguan Hyang yang bersifat gaib; pergilah ia
dari Jiput, mengungsi ke daerah Bulalak."
Beberapa sumber mengatakan bahwa
Angrok alias Arok adalah istilah panggilan bagi mereka yang suka berkelahi atau
berperang dari pecahan A(ng)rok bahasa Jawi kuno, rok=menyerang, arok=perang,
pertempuran. Harap diingat ya!!! penulis tegaskan bahwa rok bukan untuk menunjukan
sejenis pakaian bawahan para wanita dalam hal ini. Sebutan ken, yang menjadi
nama depan, sering diartikan sebagai sebutan atau panggilan bagi seseorang yang
dipandang cakap atau rupawan, itu berlaku baik untuk para pria ataupun wanita.
keterangan : rok = narajang,
arok=awor, tempuh, sumber : Têmbung Kawi Mawi Têgêsipun, Wintêr, 1928, #1506 (Bagian
1: ha-ka).
Ken Angrok adalah nama alias bagi
seorang raja besar pendiri Wangsa Rajasa nama aslinya adalah Ranggah Rajasa
yang setelah dinobatkan menjadi Raja Tumapel bergelar Sri Rajasa Sang
Amurwabhumi, versi naskah Paraton masa hidupnya antara 1182-1147 M dan versi
Naskah Negara Kertagama antara 1182-1227 M, terjadi perbedaan 20 tahun.
Nama dan kisah Ken Angrok alias Arok
ini sungguh melegenda, menjadi sumber berbagai inspirasi penulisan dan
penceritaan kisahnya, tidak hanya populer di masyarakat Indonesia tetapi sudah
populer dan diterima oleh masyarakat manca negara. Berbagai penelitian dan
penelusuran sejarah pun sampai sekarang tidak henti-hentinya dilakukan.
Dengan adanya fasilitas penerjemahan
Mbah Google, secara tidak sengaja, lebih ke arah iseng-iseng, penulis
menerjemahkah kata “angrok” dari bahasa Melayu ke bahasa Inggris dan Belanda
dan hasil terjemahan masing-masing memberikan respon yang sama yaitu “Bhatara”.
Rasa penasaran penulis berlanjut,
dan sungguh mencengangkan bahwa ada beberapa nama yang ada dalam kisah Ken
Angrok dalam naskah Pararaton itu bisa diterjemahkan kedalam bahasa Inggris dan
Belanda. Nama-nama itu akan dibahas dalam bagian selanjutnya dari artikel ini.
C. Ken Angrok Mengguat Mbah Google
Judul artikel yang dibawakan penulis
adalah “KEN
ANGROK MENGGUGAT MBAH GOOGLE” adalah maksud penulis yang ingin menyampaikan
bahwa berdasarkan bukti empiris, ada beberapa data entri yang terasa aneh, dan
ganjil, minimal ada pertanyaan berlanjut mengenai hal ini, seperti halnya kata
“angrok” dari bahasa Melayu yang diterjemahkan oleh Mbah Google kedalam
bahasa Inggris dan Belanda menjadi “Bhatara”. Bukti lain dapat dibaca kembali
seperti contoh sebelumnya diatas.
Bhatara, istilah ini sudah terasa sangat populer
di masyarakat Indonesia, tetapi mengapa istilah ini menjadi milik bahasa
Inggris dan Belanda menurut hasil terjemahan Mbah Google, dan mengapa pula
kalau dimasukan dari bahasa Indonesia tidak berubah, angrok ini berubaha hanya
jika dimasukan dari bahasa Melayu.
Istilah "menggugat" untuk judul,
tidaklah diartikan sesungguhnya dimaksudkan seperti itu, tidak untuk menunjukan
sebuah aksi pengajuan hukum acara pidana atau perdata, tetapi agar tulisan ini
memberikan nuansa rasa ingin tahu untuk pembaca tentang letak dan proses yang
mendasari alur dari artikel ini, lebih kearah ketertarikan bahasa penulisan.