Rabu, 27 Juni 2012

Frontpage

SENI PERANG ALA JENGHIS KHAN
Taktik dan Organisasi Pasukan Mongol
Taktik dan Organisasi Pasukan Militer Mongol dibentuk dan dirancang oleh Jenghis Khan dan dengan taktik ini Kekaisaran Mongol hampir menaklukkan seluruh benua Asia, Timur Tengah dan bagian timur Eropa.
Pondasi dasarnya yaitu dari sistem yang dikembangkan dan merupakan kelanjutan dari gaya hidup nomaden dari bangsa Mongol. Hal-hal lain dalam pengembangnya ditemukan oleh Jenghis Khan, atau para jenderal perangnya, dan para penerus dinastinya. Teknologi budaya dan ahli teknis asing lain yang dipikir berguna untuk sistem pertahanan dan serangan, diadaptasi atau diadopsi kemudian diintegrasikan ke dalam struktur komando pasukan militernya.


PURNAWARMAN RAJA MENDUNIA
ANALISA SIMBOL LEBAH, TERATAI DAN LABA-LABA
SERI PRASASTI II, TELAPAK GAJAH, CIARUTEUN, DKK

BEDAH HULU
Kok “Bedah Hulu” bukan pendahuluan, kaya kerajaan di Bali? Ya mencoba tampilan lain aja pembaca, bedah hulu maksud penulis bedah dulu judul artikelnya hehehe. Penulis memberikan judul artikel “Purnawarman Raja Mendunia” ada yang berkeberatan? Jangan berkeberatan ya pembaca, karena itu yang ditulis di dalam isi prasasti Ciaruten, kalau berkeberatan jangan disampaikan ke penulis, sampaikan ke sipembuat prasasti hehehe. Mendunia lebih mendingan daripada “raja dunia” kalau merujuk kedalam tafsiran dan terjemahan asli prasasti tersebut. Mendunia tidak berarti seluruh dunia, tapi lebih tepat artinya bahwa Raja Purnawarman mempunyai daerah kekuasaan yang luas, tidak hanya Tarumanagara, bisa jadi nusantara yang kita kenal sekarang sekarang.

Kemudian simbol-simbol yang akan penulis analisa dan dicantumkan diatas, sub-judul artikel maksudnya, mempunyai makna yang sangat luas. Pertama. Sepasang lebah, mengenai sistem kehidupan berbangsa dan bernegara Kedua. Teratai, ini mengenai sistem kehidupan beragama masyarakat pada masa itu.. Terakhir, ketiga. Laba-laba, tepatnya jaring laba-laba, ini menganai sistem pertahanan negara. Tentu semuanyanya pada masa kerajaan Tarumanagara.
 
JANGANKAN SBY
BAHKAN HAYAM WURUK PUN HOBBI BERNYANYI
Berita Naskah Nagarakertagama

SELAYANG PANDANG
Penulis mengangkat data sejarah ini, walau judul diatas pastie mengundang pertanyaan, tapi itulah kenyataannya yaitu tentang Hayam Wuruk yang mempunyai hobbi menyanyi bahkan dia seorang komedian yang bisa ngocok perut. Penulis pastikan bahwa itu data sejarah! Bukan sembarangan judul artikel.

Lebih jauh dari itu bahwa pada kehidupan bernegara di kerajaan Majapahit banyak hal yang merupakan ciri dari identitas Majapahit pada waktu itu, khususnya pada masa kepemerintahan Sri Rajasanagara alias Hayam Wuruk. Bagai mana pola kepemerintahan dan pola hubungan masyarakat terjalin sempurna. Hobbi menyanyi bagi seorang kepala negara, kepala pemerintahan atau tepatnya raja tentunya punya makna tersendiri. Khusus untuk Hayam Wuruk ini lebih karena tuntutan keharusan terhadap status sosialnya yang dia sandang.



KEPUTUSAN POLITIK SANG JOKO DOLOG
SRI KERTANAGARA
SERI ANALISA PRASASTI BAGIAN I, PRASASTI WURARE

PENDAHULUAN
Dengan mengucapkan “bismillahirohmannirohim”, izinkan penulis untuk mencoba melakukan analisa, sedikit demi sedikit, setahap demi setahap dari bukti-bukti sejarah yang ada dan sudah diketemukan, melengkapi rangkaian pengkajian dan penelitian serta analisa yang sudah dilakukan oleh para pakar sejarah. Analisa ini hanya sekedar opini pribadi penulis dengan tujuan menambah wawasan serta keingintahuan dari peninggalan bukti-bukti sejarah. Semoga ada guna dan manfaatnya, sebagai mana tujuan dari mempelajari sejarah itu sendiri supaya berguna untuk masa sekarang ataupun masa depan.

Artikel ini membahas tentang isi kandungan Prasasti Wurare, yang didalamnya terdapat muatan politik dari Sri Kertanagara, Raja Singosari. Sikap atau kebijakan politik ke dalam negeri dan luar negeri dalam mengadapi situasi yang ada pada saat itu. 


MARI BELAJAR SEJARAH DARI FILIPINA
ANALISA KODE HUKUM KALANTIAW

PENDAHULUAN
Wah, apaan nie!? emang kurang apa dengan sejarah nusantara? Banyak yang belum ketahui, dipelajari, diselidiki, teramat kaya dan masih kaya sejarah nusantara dibanding dengan Filipina? Memangnya kenapa dengan sejarah Filipina sampai ngajak-ngajak belajar darinya? Mungkin itu pertanyaan spontan atas judul artikel yang penulis tampilkan. Eitsss, sabarrr, sebentar dulu ya, kasih kesempatan penulis untuk menjelaskannya maksud dan tujuannya. Dijamin! Pasti ada maksud dan tujuannya dari penulis.

Begini. Terdapat beberapa kesamaan latar belakang sejarah antara sejarah Filipina dan Nusantara kalau dikupas lebih tebal (penulis menyebut nusantara sebutan lain untuk Indonesia, Nusantara nuansanya lebih ke tempo doeloe, gak ada yang keberatan kan?), selain itu ada beberapa peristiwa penting yang terjadi dengan sejarah Filipina, dan secara faktual ini mengubah arah sejarah mereka, yang notabene sudah mendarah daging dalam kehidupan mereka, dulunya, bahkan semua lapisan dan level strata kehidupan baik kenegaraan, sosial dan budaya, dunia pendidikan dan lain sebagainya juga tidak luput dihiasi dengan kerangka sejarah yang dianggap tidak benar dan terbukti memang tidak benar, alias aspal, asli tapi palsu, asli memang sumber informasinya tapi isi kandungannya adalah suatu kepalsuan.
 
KERAJAAN MEDANG, PENAKLUK NUSANTARA JILID II
ANALISA PRASASTI LAGUNA

PENDAHULUAN

Penulis yakin judul artikel ini bisa jadi menimbulkan kekagetan luar biasa, ya kalau gak kaget luar biasa, cukup dengan istilah kaget saja (jangan terlalu muluk-muluk hehehe). Judul ini berawal dari rasa ingin tahu penulis dari informasi prasasti yang terdapat di Philipina, yang ditemukan pada tahun 1989 Masehi. Prasasti ini dalam bahasa Inggris disebut The Laguna Copperplate Inscription (disingkat LCI). Penulis memberikan perhatian besar terhadap prasasti ini karena disebutkan sebelumnya bahwa ditemukannya terbilang baru, masih anget-anget jahe, terhitung 23 tahun yang lalu dari sekarang, 2012 Masehi.

Dengan prasasti ini pula penulis memberanikan diri dengan menyebut bahwa Kerajaan Medang (Mataram Kuno - Hindu) adalah kerajaan penakluk nusantara jilid II, tahap kedua, setelah Kerajaan Sriwijaya, tahap pertama, jilid I dan kemudian menyusul si bontot Kerajaan Majapahit, tahap ketiga, Jilid III (semuanya pakai jilid supaya adil hehehe).


 
NAGARAKERTAGAMA, ATLANTIS DAN EDEN
Analisa Geologi Teks Naskah Nagarakertagama
Pupuh 15 bait ke 2
PENDAHULUAN
Penulis menggambil tema ini, berdasarkan teks Nagarakertagama yang mengungkapkan perkiraan data geologi tentang adanya informasi perubahan geografis dan geologis antara pulau Jawa dan Madura akibat perubahan ketinggian air laut, dan mengapa pula dilihat sepintas dari judul yang diberikan seolah-olah bahwa informasi dari pernyataan teks Nagarakertagama ini mendukung kedua buku tersebut.

Dalam artikel ini dibahas juga hipotesa letusan Gunung Krakatau yang menurut para ahli berkisar 535 M, "a super collosal eruption", letusan yang dinformasikan juga oleh Pustaka Raja Purwa yang menyatakan kisaran tahun 416 Masehi. Dalam artikel ini juga akhirnya membahas tentang hipotesa catatan sejarah nusantara yang hilang di abad awal masehi (1-5 Masehi), disertai dengan pendapat dari ahli geologi terkemuka di Indonesia yaitu Awang Harun Satyana mengenai kejadian geologi tersebut, disertai cara perhitungan tahun saka dengan metoda candra sengkala, termasuk aturan pembacaanya. Diakui atau tidak, catatan sejarah nusantara sebelum abad 5 Masehi hilang pada era tersebut. Silakan baca analisa penulis, tahapan pertahapan dari artikel ini.




KEN ANGROK MENGGUGAT MBAH GOOGLE

Bukan Analisa Peristiwa atau Fakta Sejarah, hanya sekedar catatan Iseng  
Ken Angrok Menggugat Mbah Gooogle.
Nama Angrok diberitakankan dalam kutipan terjemahan kitab Pararaton, sebagai berikut:
"Demikian inilah kisah Ken Angrok. Asal mulanja, ia didjadikan manusia: Adalah seorang anak janda di Jiput, bertingkah laku tak baik, memutus - mutus tali kekang kesusilaan, menjadi gangguan Hyang yang bersifat gaib; pergilah ia dari Jiput, mengungsi ke daerah Bulalak."
Walaupun artikel ini berawal dari iseng, tapi telaah dan bukti empiris dari analisa nama-nama Ken Angrok (Arok), Ken Dedes, Ken Umang dan Tunggul Ametung bisa dipertimbangkan sebagai analisa fonologi dan Linguistik tentang keaslian Kitab Pararaton sebagai sumber sejarah, ada keterkaitan arti nama-nama tersebut dengan  peristiwa terkini, atau satu abad yang lampau, inilah yang diangkat penulis, mohon pembaca meneliti bagian per bagian dari artikel ini, mudah-mudahan ada inspirasi lain dari pembaca untuk menambah bahan artikel lebih luas.
Tapi bisa jadi ini analisa ilmiah secara filologi dan linguistik Kitab Pararaton.
TEORI PEMBENTUKAN NUSANTARA
ANALISA SEJARAH KEKAISARAN MONGOL
JENGHIS KHAN, SANG PENAKLUK
Latar Belakang
Alkisah di daratan Asia bagian tengah, tepatnya di negeri Mongol, terbentuklah suatu pusaran badai, semakin lama semakin besar, badai besar itu mulai bergerak disekitarnya daratan itu, lalu secara serentak bergerak menuju arah timur ke negeri daratan Cina, setelah itu berubah arak dan mulai bergerak lagi menuju arah selatan daratan mongol, tidak berhenti disitu pusaran badai dengan cepat menuju arah  barat, menyapu negeri-negeri kawasaan Asia bagian timur-tengah dan sebagian tanah-tanah Eropa, lalu kembali lagi ke tempat asal mulanya, tapi badai besar itu tidak hilang tetap berputar, suatu saat secara liar badai itu akan bergerak kemana pun arah angin berhembus, bisa jadi melanda seluruh negeri-negeri ke seantero jagat ini.
Teori dalam artikel ini adalah merupakan analisa rasional dari keinginan untuk menyatukan kekuatan diwilayah nusantara, dipelopori oleh Majapahit, untuk membendung serangan tentara Mongol, dan Sumpah Palapa bukanlah dasar dari terbentuknya nusantara, yang selama ini digembor-gemborkan.



DUSTA SEJARAH
KISAH KEN AROK, PERANG BUBAT & SUMPAH PALAPA
(Analisa Penelusuran  Isi Kitab Pararaton)
Pendahuluan
Sungguh suatu pencaharian yang teramat sulit dan melelahkan untuk menemukan jejak si pembuat atau pengarang dari kitab Pararaton, yang menjadi referensi atau sumber informasi sejarah dan sangat mendominasi alur cerita sejarah masyarakat Indonesia.
Setidaknya kitab ini sangat mempengaruhi informasi dan arah sejarah nusantara tempo doeloe. Rasanya sudah bosen menelusuri dan mencari dari berbagai media online, buku sejarah, tetap saja tidak ditemukan jejak asal usul si pembuatnya.
Dalam artikel ini digunakan metoda pembuktian penyelidikan perkara hukum, atas dasar rangkain peristiwa sehingga munculnya Kitab Pararaton. Sependapat atau tidak dengan penulis, mohon masukannya dari pembaca yang budiman.

TEORI PERANG BUBAT
(Analisa Kitab Kidung Sunda dan Kitab Pararaton)

Analisa Kitab Kidung Sunda
Kalau memang asumsinya perang dilapangan luas Bubat atau yang sering disebut “Perang Bubat” antara kerajaan Majapahit dengan kerajaan Sunda Galuh ini benar-benar terjadi, semua pihak harus menerimanya secara elegan bahwa ini adalah bagian dari peristiwa sejarah yang harus dihormati keberadaanya. Tidak seharusnya dijadikan sentimen kesukuan, dan terlalu picik bila ini dipandang sebagai dendam kesukuan, tidak ada kaitannya, karena mungkin ini adalah proses sejarah yang bisa jadi menentukan keberadadaan bangsa Indonesia masa kimi.
Artikel ini mencoba menganalisa isi terjemahan kitab Pararaton dan kidung Sunda, berdasarkan logika dan rasionalisasi data-data yang disampaikan oleh kedua kitab itu, analisa yang sangat berbeda dengan analisa-analisa yang beredar selama ini, yaitu dengan adanya rasio jumlah perahu dari Sunda Galuh yang menuju ke Majapahit sebanyak 2000 armada. Asumsi yang diberikan adalah jika perang atau peristiwa bubat ini memang terjadi.



APAKAH GAJAH MADA SIMBOLISASI ORDE BARU?
(Analisa kisah Gajah Mada)

Latar Belakang Kisah Gajah Mada
Gajah Mada berasal dari seorang pemimpin pasukan dengan pangkat begelen atau lurah prajurit, yang kemudian menyelamatkan raja Majapahit Sri Jayanagara ketika terjadi pemberontakan Ra Kuti, dilarikan ke daerah sekitar Lumajang. Setelah melakukan penyusunan kekuatan, kemudian berhasil merebut kembali kekuasaan Majapahit yang ibu kota kerajaan sempat dikuasi oleh pasukan pemberontak yang dipimpin Ra kuti.
Setelah itu Gajah Mada diangkat menjadi patih di kerajaan bawahan Majapahit yaitu Daha, dilanjut menjadi patih di Jenggala  dan akhirnya diangkat menjadi Maha Patih di kerajaan Majapahit. Gajah Mada berhasil menumpas pemberontakan dibeberapa daerah kerajaan bawahan kerajaan Majapahit juga, yaitu kerajaan Sadeng dan Keta, dilanjut dengan invasi terhadapa ke kerajaan Bali. Ketika diangkat atau dinobatkan menjadi maha patih di kerajaan Majapahit, disitulah Gajah Mada mengucapkan sumpah yang terkenal dengan sebutan "Sumpah Palapa".

 

POLA HUBUNGAN KERAJAAN MAJAPAHIT & SUNDA
(Analisa Kitab Negara Kertagama)
Latar Belakang
Suatu proses pencarian yang teramat sulit juga, mencari sumber yang mampu mengatakan bahwa kerajaan Sunda dan kerajaan Majapahit adalah 2 kerajaan yang bersahabat dan rukun. Berulangkali searching dengan menggunakan keywords bermacam-macam seperti: persahabatan kerajaan Majapahit dan Sunda, Persahabatan kerajaan Sunda dan Majapahit masa Gajah Mada dan Hayam Wuruk, Persahabatan raja Majapahit Hayam Wuruk dengan raja Sunda Lingga Buana dan lain sebagainya.
Kenyataannya semua hasil mengatakan hal yang sama, dengan kata lain tidak bersahabat, terjadi perselisishan alias permusuhan. Tetapi kalau dimasukan keywords seperti : Perang Bubat, Perang antara Majapahit dan Sunda, dan lain sebagainya yang mengarah ke perang Bubat, hasilnya hampir serentak semua link url atau situs web mengatakan hal sama yaitu ada perang Bubat, ada perselisihan dan permusuhan dengan berbagai versinya.

TEKS NASKAH PARARATON


Pararaton, sebutan lainya Kitab Para Raja, Kitab Para Ratu atau juga Kitab Para Datu, puisi sejarah tentang asal-usul kerajaan Singhasari, pendahulu Majapahit, kemudian Majapahit sendiri. Pararaton dibuat pada tahun saka "Keinginginan Sifat Angin Orang" atau: 1535 atau 1613 M, 11 tahun ketika Belanda menginjakan kaki di tanah Jawa, yang konon katanya di tulis dalam bahasa Kawi-Jawa Kuno, identitas pengarang tidak diketahui, anonym, tapi ada yang menyebutkan pula bahwa tanggal entri terakhir 1481.
Fokus dari isinya adalah tentang sejarah awal mitologis Ken Angrok alias Ken Arok, dikisahkan secara detail sebelum ia naik takhta, dengan masa hidup menurut naskah Pararaton antara 1182-1247 Masehi, kematian dengan selisih 20 tahun dengan yang diceritakan naskah Nagarakertagama, berita Nagarakertagama 1227 Masehi.
Dokumen yang berisikan tesk asli, terjemahan dalam bahasa Indonesia, Inggris dan Belanda. Semoga bermanfaat.



TEKS NASKAH NAGARAKERTAGAMA

Naskah NagaraKertagama atau Desawarnana ini adalah sebuah kakawin Jawa Kuno, sebagai tanda penghormatan dan pengagungan terhadap Sri Rajasanagara (Hayam Wuruk, meninggal 1389), raja Kerajaan Majapahit, penerus Dinasti Rajasa yang mulai dari Raja Kerajaan Singasari (Tumapel), Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwahbumi (1182-1927M).
Ditulis oleh Mpu Prapanca pada tahun saka 1287 (1365 M). Nagarakertagama menggambarkan tata hukum, administrasi, keberadaan atau eksitensi dan aturan agama Budha di dalam kerajaan Majapahit, tesk naskah asli dan penerjemahan dalam dua bahasa yaitu Indonesia dan Inggris, kalau ada bahan mungkin 3 juga dengan bahasa Belanda, Bahasa Indonesia mengikuti aturan terjemahan yang dibuat Prof DR Slamet Mulyana, dan Bahasa Inggris atas hasil penerjemahan Theodor Pigeaud, “14Java in the 14th Century. A Study in Cultural History”, 5 vols., The Hague 1960-1963.
Dokumen yang berisikan tesk asli, terjemahan dalam bahasa Indonesia, Inggris dan Belanda. Semoga bermanfaat.


Creative Commons License
MENGUAK TABIR SEJARAH NUSANTARA by Ejang Hadian Ridwan is licensed under a Creative Commons Attribution 3.0 Unported License.
Based on a work at menguaktabirsejarah.blogspot.com.
Permissions beyond the scope of this license may be available at http://menguaktabirsejarah.blogspot.com.