Selasa, 27 Maret 2012

TEORI PEMBENTUKAN NUSANTARA 7

TEORI PEMBENTUKAN NUSANTARA
Akhir dan Kesimpulan
Inilah bagian kesimpulan yang ingin coba disampaikan, bahwa apa yang dilakukan Mahapatih Gajah Mada dengan segala karya besarnya dalam mempersatukan nusantara, diakui atau tidaknya bahwa para pendiri bangsa dan negara Indonesia era masa lalu, telah mengklaim wilayah Indonesia sekarang atas dasar daerah teritorial yang pernah ditaklukan oleh kerajaan besar Majapahit, secara historis. Wilayah-wilayah nusantara tersebut memang tidak berhasil diklaim seluruhnya, karena menurut data penaklukan yang dimiliki dan telah dilakukan kerajaan Majapahit, wilayah teritorial itu jauh lebih luas dari wilayah Indonesia sekarang.

Peta perkembangan wilayah kekuasaan yang diawali peta kerajaan Tumapel (Singhosari awal) pada masa Sri Rajasa Sang Amurwabhumi, kemudian peta wilayah kekuasaan kerajaan Tumapel (Singhasari akhir) pada masa Sri Kertanegara, dan peta kekuasaan wilayah kerajaan Majapahit pada masa Sri Rajasanegara (Hayam Wuruk), terlihat sebagai pola perkembangan yang terus menerus, berkelanjutan, dan merupakan replika dari sebuah ide yang sama, ide mepersatukan nusantara.
Inilah bukti bahwa dinasti Wangsa Rajasa, mulai dari raja pertama sampai pada masa kekuasaan Majapahit sebagai penerusnya, mempunyai grand design atau tujuan besar yang sama dalam mewujudkan nusantara bersatu.
Mengapa pula dengan skala waktu yang tidak terlalu lama nusantara bisa terbentuk? Jawabanya adalah sebagai mana tentang penerapan tentang teori musuh bersama. Umpan balik dari nilai psikologis inilah, berupa kesamaan kepahamaan bahwa ada calon musuh bersama didepan, yang merupakan senjata ampuh dalam propaganda ide aliansi yang dimotori oleh kerajaan Majapahit.
Oleh karena itu, tidak lagi harus bersusah-susah melakukan perang. Ketika negara-negara dalam aliansi itu sudah terbentuk, katakanlah dengan beberapa negara besar yang sudah bergabung, untuk mengembangkannya akan lebih mudah ke arah pemekaran yang lebih luas.
Ide aliansi inilah yang merupakan cikal bakal terbentuknya nusantara, dan ini ide sangatlah brilian utuk sebuah tujuan hegemoni kekuasaan, terlebih didukung oleh situasi yang ada, yaitu ada musuh bersama yang nyata didepan mata, yang siap datang kapan saja. Musuh bersama itu tiada lain adalah pasukan besar imperium kekaisaran Mongol, imperium terkuat dijagat raya pada masa itu.
Secara fakta pertahan, sebuah aliansi haruslah ada negara pengontrolnya, pemimpin bagi yang lain dan kerajaan Majapahit dalam hal ini yang cocok dan memenuhi syarat. Majapahit adalah termasuk negara adidaya di nusantara selain, kerajaan Sunda pada masa itu. Karena kerajaan Sriwijaya tidak lagi termasuk negara adidaya, dengan alasan keberadaannya sudah melemah dan terjadi peralihan menjadi kerajaan Melayu oleh dinasti Wangsa Mauli sebagai pendirinya, yang sebelumnya mengalami masa-masa penjajahan dari kerajaan Chola, India.
Terakhir, bahwa ide pemersatuan nusantara lahir karena tepat pada situasi global negara-negara di dunia atas hegomoni kekuasaan dan invasi militer dari imperium besar kekaisaran Mongol pada waktu itu. Secara hukum alam, suatu kekuatan besar harus dilawan dengan kekuatan seimbang, maka lahirlah ide-ide pemersatu bangsa-bangsa dinegeri lain pada waktu itu, alhasil terbentuklah nusantara yang dikenal sekarang sebagai lawan yang mempunyai kekuatan seimbang untuk menghadapi pasukan besar kekaisaran Mongol.
Wilayah nusantara mempunyai keuntungan tersendiri, karena merupakan wilayah kepulauan. Diperlukan perlengkapan maritim untuk menaklukan nusantara, tentunya berbeda dengan wilayah Asia daratan seperti halnya Cina dan Asia barat (timur tengah) yang merupakan daratan luas. Daerah-daerah kepulauan nusantara mempunyai sistem pertahanan pantai, yang pasti merepotkan negara mana pun yang ingin menginvasi nusantara, termasuk pasukan besar Mongol akan mengalami kesulitan tersendiri dalam melakukannya, mereka tidak terbiasa dengan sistem perang dilautan atau perang dengan menerobos pola pertahanan pinggiran pantai.
Nusantara yang dipersatukan oleh kerajaan Majapahit merupakan lawan sepadan bagi pasukan besar Mongol, karena pada masa itu hanya nusantaralah yang mampu mengimbanginya. Nusantara adalah kekuatan terbesar kedua didunia saat itu, setelah imperium kekuasaan kekaisaran Mongol.
Gajah Mada, sudah barang tentu mengimplementasikan pengetahuan tentang cara-cara atau metode-metode dari seorang manusia unggul, Sang Jenghis Khan, dalam menjalankan ide-ide pemersatuan itu. Memahami apa yang dilakuan Gajah Mada sehingga ide ini berhasil, tentunya harus terlebih dahulu menggali pengetahuan dari sumber model yang diterapkan Gajah Mada, yaitu sejarah tentang bagai mana riwayat hidup Jenghis Khan itu sendiri.
Catatan, wacana masyarakat tentang ide pemersatuan nusantara berawal dari ikrar atau sumpah Gajah Mada yang terkenal dengan sebutan "Sumpah Palapa", tentunya harus dikaji ulang. Sumpah Palapa hanya disampaikan dari satu sumber yaitu kitab Pararaton, yang keabsyahan tentang kitab itu masih diragukan.
Majapahit sebagai kerajaan besar, ketika memutuskan invasi terhadap wilayah kerajaan lain, atau memutuskan untuk menyatakan perang dengan pihak lain, haruslah merupakan keputusan bersama dari semua perangkat kerajaan, mulai dari raja, para bangsawan dan mendapat dukungan penuh dari masyarakat kerajaan.

Keputusan melakukan invasi atau perang ini tidak bisa hanya disandarkan pada keputusan atau atas dasar sumpah seseorang, yaitu Gajah Mada sebagai mahapatih kerajaan, terlalu besar resiko dan yang dipertaruhkannya. Walaupun pada akhirnya keputusan invasi atau perang itu diambil dan ditunjuk Mahapatih Gajah Mada menjadi pimpinan operasi militernya, itu tentu masalahnya lain yaitu mengenai sistem organisasi satu komando dalam aturan operasi militer. Mahapatih Gajah Mada dalam hal ini dirasa yang memenuhi syarat-syarat untuk menjadi pimpinan dan pejabat pelaksaana operasi tersebut, terlebih mendapat kepercayaan penuh dari kalangan pejabat tinggi kerajaan pada waktu itu untuk menjalankanya.
Salam Damai Negeriku, Salam Sejahtera Nusantaraku
wassalam

penulis
Referensi :
1. wikipedia online
2. Genghis Khan, Sang Penakluk, Sam Djang
3. Genghis Khan, Badai Tengah Padang, Sam Djang
4. Gajah Mada Seri I,II,III,IV, Langit Kresna Heriadi

10 komentar:

  1. gan..ana setuju "dikaji ulang"
    ni yg ana tau bahwa sejarah kita tu ada tahapannya :

    1.Dirgantara
    2.Swargantara
    3.Dwipantara
    4.Nusantara baru deh ke
    5.Negara Kesatuan Republik INDONESIA..

    ni rentetan sejarah yang ngasih infoh asal mula
    1.sang saka merah putih
    ( bukan warna merah atau warna putih nya yang di Pusaka kan, karena warna disini adalah "MEWAKILI" akan suatu hal..).

    BalasHapus
  2. bukannya ada cerita juga bahwa Kublai Khan tewas dibunuh oleh Raden Wijaya...kepalanya dipenggal dan kemudian dibalsem...dan pada akhirnya dikirim ke Mongol?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Boleh tuh gan kalo ada cerita semacam itu, ane pengen tau pula, kalo ada sumbernya tolong bagi ya, supaya kita bisa analisa sama2...mksh dah mampir...

      Hapus
    2. Ada sumbernya kah? Biasanya sejarah tidak bisa lepas dari cerita legenda.

      Hapus
  3. ulasan yg mantab cak...
    Gajah mada bisa disandingkan dgn Genghis khan

    BalasHapus
  4. itu mah sama saja Boz,kaya sejarah yang dijual dipasaran, "Gajah mada' kan orang mongol alias gan eng chu yang justru yang merebut simbol kemaharajaan Nusantara yaitu citra resmi dyah pitaloka yang harusnya disematkan pada hayam wuruk dari rama Linggabuana,Gajah mada justru yang menjadi awal dalam menghancurkan kemaharajaan Nusantara,kemerosotan tatanan negara kita sampai sekarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gajah Mada = Gan Eng Chu?
      sumber sejarah darimana?

      Hapus
  5. Semisal dahulu mungkinkh lbh bagus n kuat jika ada 1 krajaan yg mmimpin kepemimpinan umum trhdap krajaan2 lainnya, yg pmimpin2nya diangkat brdasarkn 'kwalitas prestasi' yg diambil dr tiap2 krajaan2 'mitranya',tdk diwajibkn bayar upeti,mngmbangkn potensi n kpmimpinan msg2,jika ada bncana alam kkeringan,dll dibantu oleh smua krajaan, n brsatu mnghcurkn musuh2 brsama dr krajaan2 manapun diluar 'kemitraan' yg mncoba mnjajah krajaan kmitraan manapun, n trlpas dr pngaruh2 asing lainya, mnjadi 'negara ksatuan krajaan nusantara',.. he..he..,bagaimana pndapat saudara2?.

    BalasHapus
  6. perlu kesadarn batin.
    bangga pada sejarah negeri sendiri. jelas suasana keganasan baltentara China. saat ekspansi.
    tidakkah terpikir kita dengan jangkauannterjau dari pusat, yang terkirim pasukan paling handal negeri China?
    faktanya ' gugur ' di Jawa.
    sukses atas Prabu Jaya katwang karena kolaborasi.
    jelas ada pertempuran hebat

    BalasHapus
  7. Bab kejayaan majapahit waktu itu belum teruji yang konon menguasai seluruh nusantara belum teruji kebenaran dan keabsahanya..sebab tdk ditemukannya bukti peninggalan masa kejayaannya selain di sebagian pulau jawa saja..mhn penjelasan lebih lanjut..sepemahaman saya,wilayah nusantara yang terbentuk skrang ini,sbgai bekas jajahan hindia belanda

    BalasHapus

Komentarlah dengan baik dan sopan. Pasti akan dibalas oleh pemilik. Mohon jangan mengandung unsur kasar dan sara, mari berbagi pengetahuan, silakan kritik karena kritik itu membangun dan membuat sesuatu menjadi lebih baik

Creative Commons License
MENGUAK TABIR SEJARAH NUSANTARA by Ejang Hadian Ridwan is licensed under a Creative Commons Attribution 3.0 Unported License.
Based on a work at menguaktabirsejarah.blogspot.com.
Permissions beyond the scope of this license may be available at http://menguaktabirsejarah.blogspot.com.