Selasa, 27 Maret 2012

TEORI PEMBENTUKAN NUSANTARA 3

TEORI PEMBENTUKAN NUSANTARA
Invasi Kekaisaran Mongol
Sejarah mencatat invasi yang dipimpin oleh Jenghis Khan sendiri dengan ratusan ribu tentara terpilih ke Kerajaan Khawarezmia yang pada waktu itu menguasai seluruh wilayah Timur Tengah diawali dengan pedagang Mongolia yang dibunuh dan harta mereka dirampas oleh panglima Khawarizmi yang serakah. Jenghis Khan mengirim utusan ke Kesultanan Khwarizmi untuk meminta pertanggung jawaban atas perbuatan panglimanya itu, tetapi yang didapat adalah cemoohan dan hinaan dari kesombongan
Sang Sultan karena merasa bahwa kesultanan Khawarizmi adalah kesultanan yang mempunyai wilayah paling luas dan pasukan militer yang tidak terkalahkan saat itu. Jenghis Khan sekali lagi mengirim utusan yang misinya adalah berbeda dengan utusan yang pertama yaitu permintaan mengakui kekaisaran Mongol, sekaligus harus tunduk. 
Jawabanya sudah pasti dapat diperkirakan yaitu penolakan dengan tegas dan angkuh serta dengan di iringi penghinaan luar bisa utusan Jenghis Khan yaitu dari ketiga orang utusan 2 diantaranya dicor atau dimasukan ke dalam  mata dan mulutnya yaitu cairan logam panas, lalu kedua orang itu diseret dengan kuda dan digantung, sedangkan yang satu orang lagi dibiarkan hidup dan dipotong telinganya sebagai pesan bagi Jenghis khan.
Kesombongan dan keangkuhan tanpa perhitungan Sang Sultan Khawarizmi serta keserakahan panglimanya itulah yang membawa bencana bagi bangsanya sendiri. Pasukan gabungan Jenghis Khan melakukan long march dan menyerbu ke kesultanan Khawizmi dan berhasil menawan dan menghukum mati panglima tersebut dengan cara yang sama menuangkan logam panas ke matanya. Kerajaan Khawarizmi menderita kerugian yang tidak terhitung. Amarah Jenghis Khan bertambah setelah cucu kesayangannya terbunuh.
Populasi rakyat timur tengah berkurang hingga 10%, jutaan jiwa melayang, perang ini lebih kearah pembantaian umat manusia, kota-kota dihancurkan atau dibumi hanguskan, karena dibakar termasuk didalamnya bangunan-bangunan bersejarah dan perpustakan besar sejarah dan keilmuan.
Benteng-benteng pertahanan dirobohkan dan wilayah Mongolia pun bertambah luas sampai kebagian barat benua Asia. Sebelumnya Jenghis Khan pernah menyatakan bahwa bukan dia yang menyebabkan perang, tetapi Kesultanan Khawarizmi-lah yang memicu perang itu terjadi sehingga terjadi pembantaian jutaan jiwa manusia melayang.
Tradisi dan kebijakan Jenghis Khan dalam kondisi perang adalah perang harus dilakukan sampai paripurna, tuntas. Semua yang termasuk pimpinan pasukan dan pemimpin tertinggi dari lawan perangnya harus ditumpas habis, walaupun melarikan diri sampai sejauh mana, kasarannya mau melarikan diri ke ujung dunia pun pasti dikejar sampai ada bukti si pimpinan itu tertawan atau mati.
Itu juga yang terjadi kepada Sultan Khawarizmi, dia melarikan diri tetapi tetap dikejar oleh pasukan Mongol sampai akhir hayatnya meninggal karena penyakit tetapi pasukan Mongol tetap mencari dan mengambil bukti dari jasadnya, kemudian diberikan ke kaisar.
Sejarah pernah mencatat bahwa pada saat Jenghis Khan mundur kembali ke Mongolia, ia sempat memerintahkan dua jendral terbaiknya, Jebe dan Subotai Baatur untuk menyelidiki daerah barat dan membasmi sisa musuh sampai ke wilayah Rusia. Jebe dan Subotai pernah menginjak daratan Eropa pada saat itu, dan mengalami konfrontasi dan menghancurkan pasukan Salib yang hendak menyerang wilayah Arab. Sumber konfrontasi itu diperkirakan terjadi karena pasukan Salib dari Eropa mengira pasukan Mongol adalah pasukan Arab.
Wilayah Timur Tengah kemudian dibagi-bagi dan dikuasai oleh putra-putra dan orang-orang kepercayaan Jenghis Khan. Sebagian diantaranya dijadikan pemimpin bentukan dari wilayah-wilayah negeri-negeri bawahan akibat dikalahkan perang, sehingga bagai mana pun luas dan banyaknya daerah bawahan, tetap bisa terkontrol oleh ke kaisaran Mongol, itulah strategi Jenghis Khan dalam membentuk suatu imperium besar.

Jenghis Khan yang sudah lanjut usia tetap memaksakan diri untuk memimpin pasukan Mongol dalam rangka menghancurkan kekhalifahan Abbasiyah untuk kesekian kalinya, akhirnya Jenghis Khan meninggal dalam perjalanan karena terjatuh dari kuda saat melakukan tradisi berburu disela-sela melakukan peperangan.
Pemakaman dan tempat dimakamkannya dirahasiakan oleh panglima-panglima setianya, untuk menjaga moral dan keutuhan pasukan sampai pada saatnya musuh berhasil ditaklukan. Makam Jenghis Khan dirahasiakan, agar tidak dirusak oleh oleh pihak-pihak yang akan melakukan balas dendam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentarlah dengan baik dan sopan. Pasti akan dibalas oleh pemilik. Mohon jangan mengandung unsur kasar dan sara, mari berbagi pengetahuan, silakan kritik karena kritik itu membangun dan membuat sesuatu menjadi lebih baik

Creative Commons License
MENGUAK TABIR SEJARAH NUSANTARA by Ejang Hadian Ridwan is licensed under a Creative Commons Attribution 3.0 Unported License.
Based on a work at menguaktabirsejarah.blogspot.com.
Permissions beyond the scope of this license may be available at http://menguaktabirsejarah.blogspot.com.