TEORI PEMBENTUKAN NUSANTARA
Invasi Kekaisaran Mongol
Sejarah mencatat invasi yang dipimpin oleh
Jenghis Khan sendiri dengan ratusan ribu tentara terpilih ke Kerajaan
Khawarezmia yang pada waktu itu menguasai seluruh wilayah Timur Tengah diawali
dengan pedagang Mongolia yang dibunuh dan harta mereka dirampas oleh panglima
Khawarizmi yang serakah. Jenghis Khan mengirim utusan ke Kesultanan Khwarizmi
untuk meminta pertanggung jawaban atas perbuatan panglimanya itu, tetapi yang
didapat adalah cemoohan dan hinaan dari kesombongan
Sang Sultan karena merasa bahwa kesultanan
Khawarizmi adalah kesultanan yang mempunyai wilayah paling luas dan pasukan
militer yang tidak terkalahkan saat itu. Jenghis Khan sekali lagi mengirim
utusan yang misinya adalah berbeda dengan utusan yang pertama yaitu permintaan
mengakui kekaisaran Mongol, sekaligus harus tunduk.
Jawabanya sudah pasti dapat diperkirakan yaitu
penolakan dengan tegas dan angkuh serta dengan di iringi penghinaan luar bisa
utusan Jenghis Khan yaitu dari ketiga orang utusan 2 diantaranya dicor atau
dimasukan ke dalam mata dan mulutnya yaitu cairan logam panas, lalu kedua
orang itu diseret dengan kuda dan digantung, sedangkan yang satu orang lagi
dibiarkan hidup dan dipotong telinganya sebagai pesan bagi Jenghis khan.
Kesombongan dan keangkuhan tanpa perhitungan
Sang Sultan Khawarizmi serta keserakahan panglimanya itulah yang membawa
bencana bagi bangsanya sendiri. Pasukan gabungan Jenghis Khan melakukan long
march dan menyerbu ke kesultanan Khawizmi dan berhasil menawan dan
menghukum mati panglima tersebut dengan cara yang sama menuangkan logam panas
ke matanya. Kerajaan Khawarizmi menderita kerugian yang tidak terhitung. Amarah
Jenghis Khan bertambah setelah cucu kesayangannya terbunuh.
Populasi rakyat timur tengah berkurang hingga
10%, jutaan jiwa melayang, perang ini lebih kearah pembantaian umat manusia,
kota-kota dihancurkan atau dibumi hanguskan, karena dibakar termasuk didalamnya
bangunan-bangunan bersejarah dan perpustakan besar sejarah dan keilmuan.
Benteng-benteng pertahanan dirobohkan dan
wilayah Mongolia pun bertambah luas sampai kebagian barat benua Asia. Sebelumnya
Jenghis Khan pernah menyatakan bahwa bukan dia yang menyebabkan perang, tetapi
Kesultanan Khawarizmi-lah yang memicu perang itu terjadi sehingga terjadi
pembantaian jutaan jiwa manusia melayang.
Tradisi dan kebijakan Jenghis Khan dalam kondisi
perang adalah perang harus dilakukan sampai paripurna, tuntas. Semua yang
termasuk pimpinan pasukan dan pemimpin tertinggi dari lawan perangnya harus
ditumpas habis, walaupun melarikan diri sampai sejauh mana, kasarannya mau
melarikan diri ke ujung dunia pun pasti dikejar sampai ada bukti si pimpinan
itu tertawan atau mati.
Itu juga yang terjadi kepada Sultan Khawarizmi,
dia melarikan diri tetapi tetap dikejar oleh pasukan Mongol sampai akhir
hayatnya meninggal karena penyakit tetapi pasukan Mongol tetap mencari dan
mengambil bukti dari jasadnya, kemudian diberikan ke kaisar.
Sejarah pernah mencatat bahwa pada saat Jenghis
Khan mundur kembali ke Mongolia, ia sempat memerintahkan dua jendral
terbaiknya, Jebe dan Subotai Baatur untuk
menyelidiki daerah barat dan membasmi sisa musuh sampai ke wilayah Rusia. Jebe dan
Subotai pernah menginjak daratan Eropa pada saat itu, dan mengalami konfrontasi dan
menghancurkan pasukan Salib yang hendak menyerang wilayah Arab.
Sumber konfrontasi itu diperkirakan terjadi karena pasukan Salib dari Eropa
mengira pasukan Mongol adalah pasukan Arab.
Wilayah Timur Tengah kemudian dibagi-bagi dan
dikuasai oleh putra-putra dan orang-orang kepercayaan Jenghis Khan. Sebagian
diantaranya dijadikan pemimpin bentukan dari wilayah-wilayah negeri-negeri
bawahan akibat dikalahkan perang, sehingga bagai mana pun luas dan banyaknya
daerah bawahan, tetap bisa terkontrol oleh ke kaisaran Mongol, itulah strategi
Jenghis Khan dalam membentuk suatu imperium besar.
Jenghis Khan yang sudah lanjut usia tetap
memaksakan diri untuk memimpin pasukan Mongol dalam rangka menghancurkan kekhalifahan
Abbasiyah untuk kesekian kalinya, akhirnya Jenghis Khan meninggal dalam
perjalanan karena terjatuh dari kuda saat melakukan tradisi berburu disela-sela
melakukan peperangan.
Pemakaman dan tempat dimakamkannya dirahasiakan
oleh panglima-panglima setianya, untuk menjaga moral dan keutuhan pasukan
sampai pada saatnya musuh berhasil ditaklukan. Makam Jenghis Khan dirahasiakan,
agar tidak dirusak oleh oleh pihak-pihak yang akan melakukan balas dendam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarlah dengan baik dan sopan. Pasti akan dibalas oleh pemilik. Mohon jangan mengandung unsur kasar dan sara, mari berbagi pengetahuan, silakan kritik karena kritik itu membangun dan membuat sesuatu menjadi lebih baik