Analisa Kitab Negara Kertagama
Setelah
dipelajari seksama dari hasil terjemahan kitab Negara Kertagama, akhirnya
didapat beberapa petikan sebagai berikut :
"Pupuh
ke-13
- Terperinci demi pulau negara bawahan, paling dulu M’layu: Jambi, Palembang, Toba dan Darmasraya pun ikut juga disebut Daerah Kandis, Kahwas, Minangkabau, Siak, Rokan, Kampar dan Pane Kampe, Haru serta Mandailing, Tamihang, negara Perlak dan Padang.
- Lwas dengan Samudra serta Lamuri, Batan, Lampung dan juga Barus Itulah terutama negara-negara Melayu yang t’lah tunduk, Negara-negara di pulau Tanjungnegara: Kapuas-Katingan Sampit, Kota Lingga, Kota Waringin, Sambas, Lawai ikut tersebut.
Pupuh ke-14
- Kadandangan, Landa Samadang dan Tirem tak terlupakan Sedu, Barune (ng), Kalka, Saludung, Solot dan juga Pasir, Barito, Sawaku, Tabalung, ikut juga Tanjung Kutei, Malano tetap yang terpenting di pulau Tanjungpura.
- Di Hujung Medini Pahang yang disebut paling dahulu, Berikut Langkasuka, Saimwang, Kelantan serta Trengganu, Johor, Paka, Muar, Dungun, Tumasik, Kelang serta Kedah, Jerai, Kanjapiniran, semua sudah lama terhimpun.
- Di sebelah timur Jawa seperti yang berikut: Bali dengan negara yang penting Badahulu dan Lo Gajah, Gurun serta Sukun, Taliwang, pulau Sapi dan Dompo, Sang Hyang Api, Bima, Seran, Hutan Kendali sekaligus.
- Pulau Gurun, yang juga biasa disebut Lombok Merah, Dengan daerah makmur Sasak diperintah seluruhnya, Bantayan di wilayah Bantayan beserta kota Luwuk, Sampai Udamakatraya dan pulau lain-lainnya tunduk.
- Tersebut pula pulau-pulau Makasar, Buton, Banggawi, Kunir, Galian serta Salayar, Sumba, Solot, Muar, Lagi pula Wanda (n), Ambon atau pulau Maluku, Wanin, Seran, Timor, dan beberapa lagi pulau-pulau lain.
Pupuh15
- Inilah nama negara asing yang mempunyai hubungan, Siam dengan Ayudyapura, begitu pun Darmanagari, Marutma, Rajapura, begitu juga Singanagari, Campa, Kamboja dan Yawana yalah negara sahabat.
- Tentang pulau Madura, tidak dipandang negara asing, Karena sejak dahulu dengan Jawa menjadi satu, Konon tahun Saka lautan menantang bumi, itu saat, Jawa dan Madura terpisah meskipun tidak sangat jauh.
- Semenjak nusantara menadah perintah Sri Baginda, Tiap musim tertentu mempersembahkan pajak upeti, Terdorong keinginan akan menambah kebahagiaan, Pujangga dan pegawai diperintah menarik upeti."
Petikan
diatas memberkan informasi lengkap tentang negara-negara yang berada
dibawah kekuasaan kerajaan Majapahit yang memang mewakili istilah nusantara
yang didengung-dengukan itu, tidak seperti "Sumpah Palapa"
yang tidak mewakili aspek keseluruhan yang dikatakan nusantara, bisa jadi
sumpah Palapa itu sendiri adalah bentuk pengkerdilan untuk istilah nusantara,
bisa jadi juga ini hanyalah lemparan issu sebagai wacana ke publik dengan
tujuan supaya terjadi pro kontra mengenai istilah nusantara.
Wilayah
nusantara, yang hanya karena memakai simbolisasi sumpah Palapa sebagai acuan,
akhirnya diharapkan terbentuk suatu opini sekaligus menimbulkan rasa keraguan
terhadap kebesaran dan keluasan wilayah yang tercakup dari arti istilah yang
mengacu kepada nusantara tersebut.
Petikan diatas
juga ada informasi tambahan, sesuai yang diharapakan penulis atas pernyataan
yang mencurigakan, diberikan pendaan cetakan tebal supaya lebih fokus yaitu
tentang yaitu tentang negara Yawana. Rumor tentang negeri Yawana
sendiri banyak yang mengatakan adalah suatu daerah yang berada di India Barat,
jaman kerajaan India kuno. Tapi kalau Yawana yang dimaksud dari daerah itu,
terlalu jauh letaknya, dan kemungkinan nusantara tidak mencakup wilayah
tersebut.
Terdapat
pula keterangan tambahan yaitu pada kalimat selanjutnya yang menyatakan tentang
status pulau Madura yang tidak dipandang sebagai negara asing. Pengertian asing
dalam hal ini berarti tidak dimaksudkan untuk negara-negara jauh saja, tidak
dibatasi oleh jarak, lebih condong ke negara-negara yang statusnya sebagai
negara sahabat atau bukan merupakan negara bawahan. Senafas dengan itu, kalau
dilihat antara kalimat pertama tentang negeri-negeri asing yang menjadi sahabat
dan kalimat selanjutnya tentang Madura, ditarik kesimpulan bahwa status kerajaan-kerajaan
di pulau Madura adalah sebagai negara sahabat bagi kerajaan Majapahit.
Lantas
penyebutan negara Yawana yang berasal dari India bagian barat kelihatanya tidak
relevan, terlalu jauh sekali, apa memang Majapahit membagun hubungan dengan
negara Yawana itu, apakah ada nama negara Yawana di India bagian barat pada
saat itu? Sedangkan menurut beberapa keterangan bahwa sebutan Yawana, itu
istilah nama suku gabungan untuk Yunani-India dan itu terjadi pada abad sebelum
masehi, dan terdapat banyak keterangan lagi di cerita-cerita tentang mitologi
Hindu untuk sebutan Yawana, seperti pada kisah Mahabrata dan Ramayana. Tentunya
kalau sebutan Yawana itu masuk kedalam mitologi Hindu, para sastrawan jaman itu
seperti pengarang kitab Negara Kertagama, pastinya hafal atau familier betul
cerita tentang Yawana karena termasuk cerita sastra dasar bagi para sastrawan.
Pada abad
ke-13 sampai ke-15 pada masa kerajaan Majapahit, pertanyaan yang belum terjawab
adalah apakah nama Yawana itu masih ada sebagai sebuah kerajaan? atau apakah
Yawana itu sendiri istilah sebutan untuk negara lain atau terdiri dari beberapa
kerajaan, apakah hanya sebagai nama alias?
Merujuk pada
istilah asing yang disebutkan pada petikan diatas yang pengertiannya tidak
terbatas oleh jarak, bisa jadi negara Yawana itu masih dalam ruang lingkup
nusantara, soalnya disebutkan bahwa Madura adalah bukan negara asing.
Seandainya Madura dijadikan negara asing maka kalimat yang akan tebentuk
adalah:
"Inilah
nama negara asing yang mempunyai hubungan, Siam dengan Ayudyapura, begitu pun
Darmanagari, Marutma, Rajapura, begitu juga Singanagari, Campa, Kamboja, Yawana, Madura yalah
negara sahabat".
Tapi karena
Madura dianggap tidak termasuk negara asing maka kalimat itu dipisah, tapi kok
ada kondisi pengkhususan terhadap Madura tentang statusnya, padahal pulau
Madura adalah tetangga perbatasan dengan Majapahit. Kenapa tidak secara
gamblang disebutkan bahwa Madura adalah negara sahabat, kenapa harus ada
kata-kata yang terlalu hati-hati dengan memberikan istilah asing? Pernyataan
tentang Madura seolah-olah ada sesuatu yang bakal menjadi pertanyaan, makanya
disusul dengan pernyataan tentang Pulau Madura yang bukan negara asing itu
sebagai jawabannya.
Itu juga
yang menjadi pertanyaan selanjutnya tentang nama Yawana, apakah memang negara
Yawana itu negara dari India bagian barat? apakah bukan negara dekat dengan
Majapahit atau masih dalam katagori ruang lingkup nusantara?
Pertanyaan
terakhir, bagai mana dengan status negara atau kerajaan-kerajaan ditatar
Sunda, kok tidak ada dalam daftar tersebut? Apakah mungkin pengarang kitab
Negara Kertagama lupa memasukannya ke dalam daftar tersebut, pastinya ada
koreksi besar dong untuk itu bagi sastrawan dari pihak lain pada waktu itu,
karena kerajaan Sunda sendiri adalah negara besar, kenapa tidak menyertakan
status kerajaan Majapahit atas kerajaan-kerajaan Sunda (karena kerajaan Sunda
juga merupakan negara gabungan yang memiliki kerajaan-kerajaan bawahan), apakah
negara sahabat atau negara taklukan?
Ada juga
yang merujuk bahwa Yawana adalah negara gabungan antara Kamboja dan Annam
dengan sebutan Sya Pa Nao, istilah lain untuk Yawana, di Vietnam, daratan Cina
selatan. Menurut beberapa sumber kerajaan-kerajaan dikawasan daratan Asia
Tenggara diantaranya, yaitu kerajaan Syan yang kemudian disebut Syanka atau
Siam; kerajaan Syan Pao Cha yang kemudian disebut Kam Pao Cha atau Kamboja; dan
kerajaan Syan Pao Nam yang kemudian disebut Syan Nam atau An Nam dan Syan Pao,
Syan Pa atau Campa. Kamboja dan Anam bersatu juga disebut Syan Pao Nam atau Sya
Pa Nao atau disebut juga Yawana.
Seandainya
Syan Pao Nam atau Sya Pao Nao adalah untuk menyebut gabungan antar 2 negara
yaitu Kamboja dan Annam, mengapa dalam kitab Negara Kertagama dinyatakan
terpisah seperti petikan "Inilah nama negara asing yang mempunyai
hubungan, Siam dengan Ayudyapura, begitu pun Darmanagari, Marutma, Rajapura,
begitu juga Singanagari, Campa, Kamboja dan Yawana yalah negara sahabat".
Kerajaan-kerajaan
seperti Siam, Kamboja, Annam dan Campa tersebut adalah istilah menurut
pelafalan bahasa Indonesianya atau mungkin Melayu, dan hampir mirip dengan
dialektika pelafalan aslinya, tetapi untuk pelafalan Syan Pao Nam atau Sya Pa
Nao menjadi Yawana, itu yang terasa janggal dan kelihatan tidak mirip sama
sekali, seperti dipaksakan.
Sedangkan
ada asal daerah yang pasti untuk menyebut Yawana yaitu daerah India bagian
barat. Kelihatan kurang relevan kalau istilah Syan Pao Nam atau Sya Pa Nao
menunjuk untuk istilah Yawana. Kronologis kesimpulan itu, Syan Pao Nam atau Sya
Pa Nao menunjuk untuk istilah Yawana, kelihatanya merujuk pada keterangan
Yawana sebagai suatu suku gabungan, karena Yawana sendiri adalah istilah pada
mulanya untuk menyebut gabungan 2 suku yaitu Yunani-India, pada masa sejarah
kerajaan-kerajaan India kuno menurut mitologi Hindu sebelum tahun masehi.
Yawana dalam hal di pastikan tafsiran atau istilah dari orang Indonesia atau
Melayu untuk mengartikan Syan Pao Nam atau Sya Pa Nao.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarlah dengan baik dan sopan. Pasti akan dibalas oleh pemilik. Mohon jangan mengandung unsur kasar dan sara, mari berbagi pengetahuan, silakan kritik karena kritik itu membangun dan membuat sesuatu menjadi lebih baik