Selasa, 27 Maret 2012

DUSTA SEJARAH 7

DUSTA SEJARAH KISAH KEN AROK, PERANG BUBAT & SUMPAH PALAPA
Analisa dan Pendalaman Bahan Uji Materi I
Analisa dari setiap bahan uji materi 1 sampai 7, merupakan uji materil dalam proses penyidikan yang sedang dilakukan, hasilnya sebagai berikut:.
Bahan uji materi 1.
“Hasil penelitian Brandes tentang naskah Pararaton, sebenarnya telah siap 1893 silam, namun baru dimuat pada 1896 dalam seri VBG No XLIX dengan judul Pararaton (Ken Arok) Of het boek der koningen van Tumapel en van Majapahit.
Usaha Brandes menerbitkan terjemahan Pararaton itu begitu mengagumkan masyarakat sejarah, karena waktu itu merupakan satu-satunya karya sejarah ilmiah tentang Tumapel dan Majapahit.”
Analisa Bahan uji materi 1.
Fakta yang didapat adalah bahwa Brandes (red, orang Belanda dan ahli bahasa Jawa Kuno) yang menerbitkan kitab dengan judul “Pararaton (Ken Arok) Of het boek der koningen van Tumapel en van Majapahit.” 
Satu hal yang perlu diingat dan dicatat adalah kali pertamanya nama judul naskah “Pararaton” dipublikasikan dan Tumapel adalah nama resmi kerajaan selain kerajaan Majapahit, tidak terdapat nama Singhosari sebagai alias dari Tumapel.
Pertanyaan selanjutnya adalah sejak kapan nama Singhosari muncul, apakah dalam isi naskah tersebut atau dari mana?
Bahan uji materi Materi 2 :
“Menurut hasil penelitian GP Rouffaer, sahabat karib Brandes, uraian Pararaton karya Brandes tentang Tumapel dan Majapahit memang berbeda jauh dengan uraian dalam Babat Tanah Jawi yang lebih banyak cerita fiksi dan legendanya. Karena banyak legendanya, Babat Tanah Jawi sangat populer di kalangan masyarakat Jawa.”
Analisa Bahan uji materi 2.
Faktanya adalah terdapat kesaksian dari seorang ahli sejarah lainnya GP Rouffer (sahabat karib Brandes), yang memberi pernyataan bahwa naskah Pararaton hasil karya Brandes tentang tentang Tumapel dan Majapahit, itu berbeda jauh dengan uraian dalam Babat Tanah Jawi. Kitab Pararaton hasil buah karya Brendes menurut GP Rouffer lebih kearah fiksi dan legenda, artinya bahwa kitab Pararaton untuk dijadikan sebuah referensi sejarah sudah tidak memenuhi syarat.
Bahan uji materi 3.
“Meski naskah Negarakertagama ditemukan tahun 1894 di Puri Caknanegara Lombok tapi Dr JLA Brandes belum tertarik untuk mempelajarinya. Barulah enam tahun kemudian, setelah naskah terjemahan Pararaton selesai, yakni 1902, Brandes mulai mempelajari Negarakertagama dengan menerbitkan teksnya dalam huruf Bali dalam seni VBG LIV bagian I. Terjemahan Negerakertagama oleh Brandes itu selesai tahun 1898 dan kemudian diterbitkan oleh FDK Bosch dalamTBG LVIII, halaman 528 dan seterusnya”.
Analisa Bahan uji materi 3.
Fakta yang didapat adalah bahwa Brandes tidak tertarik dengan kitab Negara kertagama walau sudah ditemukan tahun 1894, bahkan terus menyelesaikan kitab Pararaton yang selesai setelah 6 tahun kemudian setelah kitab Negara Kertagama diketemukan, selesainya kitab Pararaton 1902 .
Bahan uji materi 4.
“Pada 1910, NJ Krom datang ke Hindia Belanda melanjutkan pekerjaan Brandes. Dengan membahas transkripsi prasasti-prasasti peninggalan Brandes, pada 1913 dia menerbitkannya dalam seri VBG LX dengan judul Oud-Javaansche Oorkonden. Nagelaten transcripties van wljlen Dr JIA Brandes.”
Analisa Bahan uji materi 4.
Fakta yang didapat NJ Krom (red, orang Belanda ahli sejarah juga) meneruskan pekerjaan Brendes, tapi bukan masalah kitab Pararaton malah dia membahas kitab Negara kertagama. Kitab Pararaton tetap digubah oleh Brandes tidak ada campur tangan orang lain pada awalnya, artinya tersangka pertama didapat dalam proses penyidikan ini yaitu Brendes.
Bahan uji materi 5.
“Di antara prasasti-prasasti yang dipelajari Krom itu, berasal dari zaman Singasari dan Majapahit. Dengan demikian, terbitan Krom menambah sumber sejarah penting tentang Singasari dan Majapahit yang lebih dapat dipercaya daripada Pararaton dan Negarakretagama. Di samping itu, Krom juga berhasil menerbitkan terjemahan Prasati Prapancasarapura (1912), Prasasti Berumbung (1916). Prasasti Batur (1916), dan Prasasti Trowulan (1919), disamping Het Oud-Javaansche lofdicht Nagarakretagama van Prapanca (1365 AD), di ‘sGiavenhage, 1919.”
Analisa Bahan uji materi 5.
Faktanya yang didapat adalah bahwa bahwa NJ Krom mempunyai niatan baik untuk melakukan penelitian dan penerjemahan kitab Negara Kertagama, serta penerjemahan prasasti-prasati lainnya yang diketemukan, bahkan tingkat kepercayaan NJ Krom lebih besar kepercayaannya terhadap kitab Negara Kertagama daripada kitab Pararaton.
Ini mengindikasikan jauh bahwa NJ Krom tidak terlibat dalam masalah penyusunan kitab Pararaton, dengan kata lain NJ Krom bukan pelaku pembuat kitab Pararaton. NJ Krom tidak termasuk tersangka dalam hal ini, tetapi bisa dikatagorikan sebagai saksi ahli yang memberatkan si tersangka Brandes.
Bahan uji materi 6.
“Pararaton karya Brandes digarap lagi dengan bantuan beberapa sarjana lain dan diterbitkan dalam seri VBG LXII tahun 1920. Yang perlu dicatat di sini, kepercayaan Krom terhadap Negarakertagama terlalu besar, lebih besar dari kepercayaannya kepada Pararaton.”
Analisa Bahan uji materi 6.
Fakta yang didapat adalah bahwa kitab Pararaton karya Brandes digarap lagi oleh beberapa sarjana, kemudian diterbitkan tahun 1920. PARA SARJANA inilah yang menjadi pelaku pelaku pembuatan kitab Pararaton yang dikenal masyarakat umum sekarang ini. Setelah tahun 1920 tidak lagi ada proses perubahan lagi untuk kitab Pararaton, yang ada hanya cetak ulang dan merekalah yang dalam proses penyidikan ini menjadi tersangka kedua dan menjurus bisa dijadikan tersangka utamanya.
Pertanyaan selanjutnya, siapakah Para Sarjana itu, mengapa mereka mengarap ulang karya Brendes? Apakah sama materinya dengan karya Brendes yang asli? Motifnya apa sehingga karya itu dirubah? Apakah nama kerajaan Singhosari muncul ketika para sarjana mengubah karya Brendes pada saat itu?
Bahan uji materi 7
“Kepercayaan masyarakat sejarah terhadap Negarakertagama semakin kuat akibat penemuan empat naskah Negarakertagama di Bali dan Lombok. Penemuan ini juga membangkitkan kepopuleran Negarakertagama yang berbeda sekali dengan waktu sebelumnya. Apalagi setelah diketahui bahwa naskah-naskah itu berada di tangan masyarakat biasa dan bukan semuanya disimpan di puri/keraton. Hal ini menunjukkan bahwa naskah Negarakertagama memang sudah dikenal di masyarakat Bali Kuno sampai sekarang. Tapi, mengapa naskah Negarakertagama banyak ditemukan di Bali? Ikuti kisahnya pada edisi berikutnya. (RM Yunani Prawiranegara, Pengamat Sejarah dan Kebudayaan). NusaBali – Selasa, 19 Mei 2009.”
Analisa Bahan uji materi 7
Fakta yang didapat adalah bahwa kitab Negara Kertagama sudah dikenal sudah lama dan beredar dimasyarakat, dan sejalan serta didukung dengan bukti-bukti penting sejarah lainya, yaitu prasasti-prasati yang diketemukan. Secara hukum pembuktian bisa dinyatakan bahwa kitab Negara Kertagama adalah catatan sejarah yang sah, dengan berbagai alat buktinya.
Pertanyaanya, mengapa kitab Pararaton lebih populer dan memberikan nuansa sejarah yang mengakar dalam kehidupan masyarakat Indonesia?

1 komentar:

Komentarlah dengan baik dan sopan. Pasti akan dibalas oleh pemilik. Mohon jangan mengandung unsur kasar dan sara, mari berbagi pengetahuan, silakan kritik karena kritik itu membangun dan membuat sesuatu menjadi lebih baik

Creative Commons License
MENGUAK TABIR SEJARAH NUSANTARA by Ejang Hadian Ridwan is licensed under a Creative Commons Attribution 3.0 Unported License.
Based on a work at menguaktabirsejarah.blogspot.com.
Permissions beyond the scope of this license may be available at http://menguaktabirsejarah.blogspot.com.