Rabu, 27 Juni 2012

SENI PERANG ALA JENGHIS KHAN V

SENI PERANG ALA JENGHIS KHAN

N.  Taktik Pertempuran Darat

Para tumen biasanya akan maju di garis depan, lima baris melebar. Tiga baris pertama akan terdiri dari pasukan pemanah berkuda, dua baris terakhir terdiri dari pasukan akhli tombak. Setelah pasukan musuh berada dalam jarak jangkau senjata panah, pasukan Mongol akan mencoba untuk menghindari serangan frontal berisiko atau sembrono (kontras dengan lawan-lawan mereka dari Eropa dan Timur Tengah). Sebaliknya mereka akan menggunakan serangan pengalih perhatian untuk mengacaukan dilokasi pertempuran utama, sementara pasukan utama mereka berusaha untuk mengepung atau mengelilingi musuh. Sekenarion pertama, para pemanah berkuda akan memberikan sebuah serangan cepat dengan panah api. Suplai panah terus ditambahkan dengan cara dibawa oleh unta-unta yang mengikuti dari jarak dekat untuk memastikan suplai amunisi.

Tehnik Menjepit atau mengapit

Dalam semua situasi medan perang, pasukan akan dibagi ke dalam formasi yang terpisah mulai dari kelompok per 10, 100, 1.000 atau 10.000 prajurit tergantung pada situasi dan kondisi medan tempur serta formasi pasukan lawan. Jika pasukan memecah diri dari kekuatan utama dengan jumlah yang signifikan seperti 10.000 atau lebih prajurit kearah depan atau menyamping maka para komandan yang berada diatas bukit akan memberikan isyarat supaya pasukan berikutnya melapisi dengan jumlah yang sama juga Para pemimpin pasukan Mongol umumnya akan memberikan taktik yang digunakan untuk menyerang musuh. Misalnya dalam penyerbuan sebuah kota dengan memecah pasukan supaya mengepung dari sebelah kiri dan kanan masing masing 500 prajurit, maka perintah itu akan diterjemahkan dengan disampaikan kepada 5 unit dengan masing-masing unit berjumlah 100 tentara dan pasukan yang diperintahkan akan mencoba mengepung dan melakukan penyerangan dari kedua sisi itu.

Pengepungan dan pembukaan

Alasan utama untuk pengepungan ini adalah untuk mengepung kota sehingga lawannya tidak ada yang bisa meloloskan diridari kedua sisi. Jika terlihat situasi memburuk pada salah satu bidang atau sisinya, pemimpin pasukan dari bukit akan mengarahkan tentara lainya untuk mendukung serangan tadi. Jika tampak bahwa akan ada masalah yang menyebabkan kerugian yang cukup lumayan dipihak pasukan sendiri, pasukan Mongol akan mundur untuk menyelamatkan diri dan akan mencoba lagi pada hari-hari berikutnya, atau bisa jadi bulan depan setelah mempelajari taktik pertahanan lawannya dalam pertempuran pertama atau bahkan mengirim pesan lagi supaya pihak lawan menyerah, tentunya setelah menimbulkan beberapa bentuk kerusakan dan sabotase terhadap kota yang mau ditaklukan.

Tidak ada ketetapan kapan dan di mana unit-unit pasukan harus dikerahkan, tapi itu semua tergantung pada situasi selama pertempuran berlangsung.

Kelompok-kelompok pasukan memiliki kewenangan penuh pada apa yang harus mereka lakukan pada saat pertempuran terjadi seperti mendukung pasukan pada sisi-sisi lain atau melakukan kamuflase dengan pura-pura mundur pada kondisi yang tepat dalam kelompok-kelompok kecil 100 sampai 1000 selama pertempuran sudah dimulai sesuai dengan arahan umum dan lawan dapat dieliminasi jumlahnya.

Pura-pura Mundur dan Kabur

Pasukan Mongol biasa mempraktekan siasat pura-pura mundur, yang mungkin merupakan taktik medan perang yang paling sulit untuk dilakukan. Hal ini karena kemenangan pura-pura bila berhadapan dengan pasukan terlatih sering dapat berubah menjadi kemenangan yang nyata jika pasukan lawan mampu menekan secara sempurna. Berpura-pura berantakan dan mengalami kekalahan dalam panasnya pertempuran yang sedang sengit-sengitnya, secara tiba-tiba dalam sekejab pasukan Mongol dapat berubah panik dan berbalik lalu kabur, pada saat poros tengah pasukan lawan bisa ditaik keluar, kemudian dengan segera pasukan Mongol menghabisi pasukan lawannya di saat pasukan lawan lengah karena asik menyerang.

Jika taktik mudur itu diketahui pihak lawanya, maka pasukan Mongol dengan sabar memperpanjang mundur pura-puranya selama beberapa hari atau bahkan bisa dalam hitungan mingguan, hal ini bertujuan untuk meyakinkan pemburuan palsu bahwa mereka benar-benar telah dapat dikalahkan, dan setelah dirasa bahwa lawanya tidak lagi memperketat pertahanan seperti semula. lalu kemudian pasukan yang tadinya mundur dengan cepat akan kembali dan bergabung lagi dengan formasi pasukan utama.

O.  Terakhir! Semangat Juang

Berperang tanpa semangat juang apalah artinya, mati konyol itu pasti! Semangat juang yang dibangun oleh Jenghis Khan, Sang Kaisar Agung, Sang Penakluk, pada dasarnya sama dengan para pemimpin yang lain. Menggunakan semangat spiritual.

Ide dasarnya adalah nuansa religius atau nilai-nilai spiritual dari kepercayaan yang mereka anut. Jenghis Khan berhasil membina karakter pasukannya berdasarkan nilai-nilai itu. Dan sama juga penokohan atas tokoh spiritual itu jatuh pada Jenghis Khan yang dianggap sebagai wakil dari Sang Pencipta.

Nilai-nilai inilah yang terus dikembangkan, dipupuk dan dibina serta dipertahankan, sehingga menimbulkan nilai kepercayaan diri dan kerelaan untuk berkorban. Jenghis Khan termasuk katagori manusia cerdas menggunakan metode ini untuk memupuk dan menempa semngat juang pasukannya. Jadilah pasukan Kekaisaran Agung Mongol, pasukan yang disetiap pertempuran menjadi bintang lapangannya.

Kelebihan lain, Jenghis khan melakukan kesemuanya itu dengan tauladan dari dirinya sendiri. Itulah sebenarnya inti dari berhsilnya apapun yang dia terapkan terhadap para prajurinya lebih jauh terhadap bangsa Mongol secara keseluruhan. Terlihat sekali dari prosentase hasil rampasan perang yang dia ambil yang Cuma 10% untuk kas negara dan sebagian dirinya selebihnya buat pasukan secara adil, kehidupan yang merakyat alias penuh kesederhanaan dan nilai-nilai kekeluargaan yang dia bangun. Lihat. Jika Seorang Kaisar Mongol meninggal, pasukan dimana pun berada pasti ditarik ke induk pasukan utama, sebagian besar kembali ke daratan Mongol untuk menghormati Kaisar mereka.

Memang bangsa yang Super terdapat pemimpin yang Super didalamnya.

Sekian dan Terima Kasih. Semoga ada manfaatnya...aminnn.


Salam damai Negeriku Salam Sejahtera Nusantaraku

Wassalam
Penulis

Referensi : 

  1. Oliver,Roland Anthony/Atmore, Anthony.Medieval Africa, 1250-1800 Cambridge University Press, 2001, pg. 17 ISBN 0-521-79372-6, ISBN 978-0-521-79372-8
  2. Amitai-Preiss, Reuven. Mongols and Mamluks: the Mamluk-Īlkhānid War, 1260-1281, Cambridge University Press, 1995, pg. 222. ISBN 0-521-46226-6, ISBN 978-0-521-46226-6
  3. Amitai-Preiss, Reuven. Mongols and Mamluks: the Mamluk-Īlkhānid War, 1260-1281, Cambridge University Press, 1995, pg. 217. ISBN 0-521-46226-6, ISBN 978-0-521-46226-6
  4. David Sneath-The Headless State: Aristocratic Orders, Kinship Society, and Misrepresentations of Nomadic Inner Asia, p.118
  5. George Lane - Daily life in the Mongol Empire, p.96
  6. Morris, Rossabi (October 1994). "All the Khan's Horses" (PDF). pp. 2. Retrieved 2007-11-21.
  7. George Lane. Genghis Khan and Mongol Rule. Westport, CT: Greenwood, 2004. Print. p.31
  8. George Lane - Ibid, p.99
  9. Genghis Khan and the Making of the Modern World - Jack Weatherford
  10. http://home.arcor.de/mustangace/sca_class_mongols.htm
  11. A History of Warfare - John Keegan
  12. Amitai-Preiss, Reuven. The Mamluk-Ilkhanid War, 1998
  13. Chambers, James, The Devil's Horsemen: The Mongol Invasion of Europe. Book Sales Press, 2003.
  14. R.E. Dupuy and T.N. Dupuy, The Encyclopedia Of Military History: From 3500 B.C. To The Present. (2nd Revised Edition 1986)
  15. Hildinger, Erik, Warriors of the Steppe: A Military History of Central Asia, 500 B.C. to A.D. 1700. Da Capo Press, 2001.
  16. Morgan, David, The Mongols. Wiley-Blackwell, ISBN 0-631-17563-6
  17. Jones Archer ., -- Art of War in the Western World [1]
  18. May, Timothy. "The Mongol Art of War." [1] Westholme Publishing, Yardley. 2007.
  19.  Nicolle, David, -- The Mongol Warlords Brockhampton Press, 1998
  20. Charles Oman, The History of the Art of War in the Middle Ages (1898, rev. ed. 1953)
  21. Saunders, J.J. -- The History of the Mongol Conquests, Routledge & Kegan Paul Ltd, 1971, ISBN 0-8122-1766-7
  22. Sicker, Martin -- The Islamic World in Ascendancy: From the Arab Conquests to the Siege of Vienna, Praeger Publishers, 2000
  23.  Soucek, Svatopluk -- A History of Inner Asia, Cambridge, 2000
  24. Verbruggen, J.F., -- The Art of Warfare in Western Europe during the Middle Ages, Boydell Press, Second English translation 1997, ISBN 0-85115-570-7
  25. Conn Iggulden., -- Genghis, birth of an empire,Bantham Dell.
  26. English Wikipedia Online

8 komentar:

  1. abis baca artikel disini jadi bikin kangen ma game Age of Empires II,, prajurit mongol dengan pasukan elite-nya pasukan Mameluk...

    keep posting gan.!!

    BalasHapus
  2. mameluk itu kayaknya punya saracen. Mongol punyanya mangudai.

    BalasHapus
  3. Tangguhan mana coba...klu tentara mongol di adu sma tentara roma.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pada waktu itu mongol adidaya baru, jelas mongol paling di takuti. Sehingga roma di bawah paus pada saat itu memintabantuan mongol untuk menyerang bagdad. Mencegah kekuatan pasukan islam masuk ke palestine yg pada waktu jg sdg terjadi perang salib.

      Hapus
    2. Pantas saja mereka mampu menahlukan sepertiga dunia .

      Hapus
    3. roma vs mongol? Jelas mongol lah, roma pernah dikalahkan oleh atila the hun, dan bangsa hun juga cikal bakal bangsa mongol. Pertahanan absolut rima yg disebut tetsudo ga mampu menahan hujan panah terus menerus oleh horse archer hun/mongol, disisi lain pasukan mongol sulit dijangkau atau dikejar karena taktik hit and run mereka, apalagi cavalrynya ringan sedangkan rata2 cavalry eropa adalah cavalry berat yg lambat. Terbukti pada saat mongol menghancurkan kerajaan2 di eropa timur seperti walakia,hungaria,polandia yg dibantu oleh knight templar dan hospitaler dengan cepat dibantai oleh mongol yg dipimpin oleh subutai, batukhan dan ogudei.

      Hapus
  4. Horn bow/horse bow mereka lebih efektif dan efisien serta flexible dibandingkan dengan longbow. Dan kelak panah mereka diadopsi oleh utsmani menjadi turkish bow yg lebih mematikan ditangan janisary sebelum mereka menggunakan senapan matchlock.

    BalasHapus
  5. Nice info, thanks for share, oh ya saya mau berbagi, baru saja saya menemukan Video Viral orang minum Kopi Terbaik pake Dompet Original mau Paid Promote untuk Jual Akik Gambar dengan corak Batik Tulis

    BalasHapus

Komentarlah dengan baik dan sopan. Pasti akan dibalas oleh pemilik. Mohon jangan mengandung unsur kasar dan sara, mari berbagi pengetahuan, silakan kritik karena kritik itu membangun dan membuat sesuatu menjadi lebih baik

Creative Commons License
MENGUAK TABIR SEJARAH NUSANTARA by Ejang Hadian Ridwan is licensed under a Creative Commons Attribution 3.0 Unported License.
Based on a work at menguaktabirsejarah.blogspot.com.
Permissions beyond the scope of this license may be available at http://menguaktabirsejarah.blogspot.com.